GLOBALISASI DALAM AGAMA DAN IDEOLOGI
Agama
Segala sesuatu, termasuk agama, menjadi instrumen bagi masyarakat untuk berinteraksi dan berkomunikasi Partikularitas yang dimiliki agama bertransformasi menjadi hal yang bersifat universal dalam bahasa dan simbol-simbol yang disepakati secara konsensus oleh masyarakat dunia Sebagai instrumen komunikasi, agama merelativisasikan diri agar memiliki kelenturan yang berfungsi secara fungsional bagi instrumeninstrumen interaktif.
Ia bergerak dari eksklusivitas keagamaan yang tertutup menjadi idiom-idiom publik terbuka yang bisa diakses oleh siapapun yang tidak terbatas bagi kelompok agama tertentu. Agama dalam globalisasi eksistensinya bertransformasi dari hal-hal yang bersifat privat, unik, dan sakral menjadi bersifat publik, general, dan faktual
Ideologi
Ketahanan ideologi Pancasila diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang semakin berkembang secara masif
Pancasila adalah ideologi terbuka, artinya ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa.diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideology asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari
Tantangan yang dihadapi saat ini diantaranya, yaitu:
1. Banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
2. Eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.
3. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.
Implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi, yaitu:
1. Memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.
2. Membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah, contoh: adanya kurikulum di satuan pendidikan dan perguruan tinggi yaitu Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (P3KN).
Representasi sosial tentang Pancasila: Pancasila ideologi toleransi, Pancasila ideologi pluralisme, dan Pancasila ideology multikulturalisme Representasi sosial tentang Pancasila yang dimaksud adalah kerangka acuan nilai bernegara dan berbangsa yang menjadi identitas Bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar