Minggu, 17 Januari 2021

Resume Pertemuan 5 (MAKRO) Ade Ruhiyat

 

 

GLOBALISASI DALAM PETA POLITIK DUNIA

 

               Politik global mengarahkan perhatian kita pada munculnya politik global yang rapuh di mana „kepentingan diartikulasikan dan dikumpulkan, keputusan dibuat, nilai dialokasikan dan kebijakan dilakukan melalui proses politik internasional atau transnasional (Ouugard, 2004:5)

               Politik global mengarahkan perhatian kita pada munculnya pemerintahan global yang rapuh di mana kepentingan dibicarakan dan dikumpulkan, keputusan dibuat, nilai-nilai dialokasikan dan kebijakan dilakukan melalui proses politik internasional atau transnasional.

               Kedudukan para pelaku dalam sistem politik global diukur dari dimensi power yang meliputi, the capability of persuading, leading, influencing, promising, attracting, rewarding, inspiring maupun coercing (Dougherty dalam Winarno, 2014.)

Kehidupan politik negara terpecah menjadi dua bagian yang terpisah antara tindakan domestik atau internasional, yang keduanya beroperasi sesuai dengan logika, aturan, aktor maupun agenda yang berbeda

Fenomena:

Menguatnya aktor-aktor non-state sebagai pusat kekuasaan baru dalam interaksinya dalam hubungan internasional. Permasalahan- permasalahan baru yang muncul tidak mungkin diselesaikan oleh masing-masing negara nasional sendirian, melainkan diselesaikan bersama-sama sebagai komunitas warga dunia. Keadaan semacam inilah yang kemudian memunculkan gagasan “global governance“

Sebagian pemikir percaya bahwa gagasan ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan yang muncul dari globalisasi, yang berupa pusat-pusat kekuasaan, otoritas serta kompetensi yang baru di luar kerangka negara-bangsa.

Menurut Rosenau global governance,“an order that lacks a centralized authority with the capacity to enforce decision on a global scale”(Rossenau, 1992:7)

Global Governance adalah sebuah gerakan yang berupaya mengintegrasikan para aktor transnasional dengan tujuan menyelesaikan permasalahan bersama dan mengambil sebuah keputusan

Global governance bisa berbentuk formal yang memiliki perangkat hukum serta institusi untuk mengatur beragam aktor internasional seperti IMF dan Bank Dunia, maupun berbentuk informal dalam bentuk yang temporal, seperti institusi yang membahas isu lingkungan, pandemi Covid-19, dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar