Minggu, 17 Januari 2021

Resume Pertemuan 7 (MAKRO) Ade Ruhiyat

 

 

Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah

(Indonesia)

Globalisasi perlu disikapi dengan bijak. Globalisasi bukan menjadi alasan hancurnya nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang terkandung di dalam Pancasila.Sebaliknya, jika di era globalisasi bangsa kita mampu menyelaraskan pengaruh kebudayaan yang datang dari luar dengan tetap mendasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila, maka hal tersebut akan mampu memperkuat jati diri bangsa Indonesia

Dampak Positif Dari Globalisasi Budaya:

v  Perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional;

v  Perkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam beraktivitas.

v  Mendorong untuk berpikir lebih maju dan tingkat kehidupan yang lebih baik

Dampak Negatif Dari Globalisasi Budaya:

v  Berkembangnya sifat individualis karena masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain.

v  Meningkatnya sifat materialistis karena masyarakat memandang segalanya dari segi materi.

v  Meningkatnya sifat konsumerisme yaitu proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara berkelanjutan dan hedonism yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh budaya yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan

Faktor-faktor yang mengancam eksistensi budaya daerah dikarenakan masuknya budaya asing :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat. :Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah sekarangini minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Minimnya komunikasi budaya.: Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut.

3. Kurangnya pembelajaran budaya.: Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah.

Faktor- faktor penghambat dalam upaya pelestarian budaya daerah:

§  Faktor internal yaitu sikap nasionalisme individu untuk lebih mencintai budaya asli Indonesia yang masih rendah.

§  Faktor eksternal yaitu kurangnya sosialisasi dan mediasi baik itu dari pihak yang bertanggung jawab menangani masalah tersebut maupun media sebagai sarana public relations yang menjembatani informasi kepada masyarakat

Tantangan yang sebenarnya dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam era globalisasi adalah mempersiapkan secara matang generasi muda penerus bangsa dengan semangat nasionalisme yangtinggi dalam menjaga eksistensi budaya daerahnya.

Upaya yang dilakukan untuk menjaga eksistensi kebudayaan daerah dengan cara :

ü  Mempelajari kebudayaan tradisi oleh setiap individu, Mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisiMenambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dari daerah lain,

ü  Menanamkan nilai kepada generasi muda agar bangga dengan budaya tradisi nusantara,

ü  Membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi muda dalam hal kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar